Dongeng | Cecil Si Naga Pemalas

|
Si Cecil Naga Pemalas
Dongeng | Cecil Si Naga Pemalas - Cecil Naga sudah beranjak dewasa. Namun ia masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Rumah mereka yang mungil, amat rapi dan bersih. Kecuali kamar cecil. Cecil memang naga pemalas. Tapi sebenarnya ia punya kelebihan. Nafasnya bisa mengeluarkan api yang sangat panas. Bisa membuat masakan matang, hanya dengan sekali dengus.

Kegemaran Cecil membaca komik. Bisa seharian ia tidur di ranjang, membaca puluhan seri buku. Menurut Cecil, "Untuk apa bekerja, kalau tanpa berbuat sesuatu pun sudah bisa menikmati hidup?"

Mamanya sering bertanya, "Kelak kau ingin jadi apa Cecil? Tak mungkin kau begini terus sampai tua."

"Cecil, pergilah mencari pekerjaan," begitu biasanya papanya menyambung, dengan wajah merah menahan marah.

"Jangan cemas, Pap dan Mam tercinta," begitu selalu jawaban Cecil. Sambil menggoyangkan ekornya dengan santai. "Saat ini untuk apa aku pusing-pusing cari kerja? Aku sudah mendapat segala yang aku inginkan."

Suatu hari seperti biasa, Cecil bergulingan di ranjang membaca buku komik. Papapergi kerja, Mama pergi belanja. Setelah menarik nafas dalam-dalam, Cecil menghembus sambil bergumam, "Aaah nikmatnya hidup ini!"

Tanpa disadarinya titik-titik api dari dengusannya memercik ke korden kamarnya! Cecil baru sadar setelah mencium bau asap. Tubuhnya terasa hangat. Tapi Cecil cuma menggoyangkan bahu. Kenapa harus repot-repot? Nanti, Mama atau Papa yang membereskan.

Namun nyala api semakin besar. Berkobar di sekitarnya. Seluruh rumah dijilati api, termasuk tanjang dan komik-komik Cecil! Naga malas itu akhirnya lari keluar kamar sebelum rumahnya roboh.

Cecil tidak terluka. Cuma ekornya melepuh. Ia lari ke kolam angsa untuk mendinginkan ekornya. Sssss.... terdengar suara berdesis.

Ketika Mama Papa Cecil pulang kerja, tampak Cecil masih mengenakan piyama, meringkuk di halaman depan. Di belakang nampak rumah mereka yang kini sudah menjadi puing-puing.

Kali ini kelakuan Cecil sudah keterlaluan. Mamanya sedih sekali. Di habiskannya dua puluh satu sapu tangan untuk mengeringkan air matanya. Papanya marah sekali, wajahnya berbah semerah apel. Di omelinya si Cecil lebih setengah jam. Tapi Cecil tidak mendengarkan. Pikirannya menerawang.

Akhirnya, ketika omelan Papa selesai, Cecil Naga berkata, "Papa tidak perlu cemas. Hidup kita segera membaik. Tunggu tidak akan lama lagi."

"Bagaimana mungkin?" Papa kembali meraung, warna mukanya merah padam, seperti buah prem. "Kau tidak pernah berbuat sesuatu. Kecuali malas-malasan, baca komik dan bikin rumah pondok kita terbakar!"

Cecil menjawab, "Untuk sementara, Pap dan Mam tinggal dirumah Bibi Lusi. Aku sudah punya rencana. Sebentar lagi aku punya pekerjaan yang luar biasa."

Kali ini Cecil benar-benar punya rencana. Ketika meringkuk di kolam mendinginkan ekornya, ia melihat antrian panjang pembeli di depan kios hamburger Sid Rubah. Mereka rewel karena Sid Rubah bekerja lamban. Hamburger pesanan mereka tidak segera matang. Melihat antrian itu, Cecil mendapat gagasan.

Diatas bekas rumah pondoknya, ia membangun sebuah kios hamburger, dan makanan cepat saji lainnya. Di depan kios dipasangnya papan besar bertuliskan KIOS CECIL - MAKANAN PALING CEPAT SAJI. Pelayanan saji dikios Cecil, memang paling cepat dikota itu. Cecil cuma menghembuskan nafas panas ke adonan yang sudah disiapkan. Dengan satu hembusan nafas, sepuluh sosis, empat hamburger dan dua paha ayam langsung matang!. Usaha Cecil berkembang pesat. Dalam waktu singkat ia berhasil mendapat banyak pelanggan. Dan tentu saja, banyak mendapat untung juga.

Rumah pondok kedua orang tuanya dibangun kembali. Papa dan Mama merasa lega. Wajah Papa menjadi normal kembali. Tak habis-habisnya Mama menciumi pipi anak kesayangannya.

Sekian dongeng tentang cecil si naga pemalas. Semoga bisa menghantarkan tidur buah hati Anda ke alam mimpi dan mungkin ada pelajaran yang bisa Anda ambil untuk buah hati Anda. Semoga bermanfaat.



3 komentar:

ARMAN said...

Dongeng yang cukup menarik sobat semoga bermanfaat buat mereka yang membutuhkan cerita dongeng untuk diceritakan ke anak mereka Hahahay

Harmansyah said...

@ARMAN, Hehe nama kita sob, Yups semoga benar-benar bermanfaat amiin Thanks

the-netwerk said...

menarik bnget dongengnya :D

Post a Comment

Silahkan Anda Berkomentar Dengan Tidak Melakukan Spam dan Tunggu Komentar Saya diBlog Anda, Terima Kasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...