Belajar Tentang dan Belajar Melakukan

|
Belajar Tentang dan Belajar Melakukan
Motivasi | Belajar Tentang dan Belajar Melakukan - Wah, apa bedanya? Tentang apa, Melakukan apa? Bahas yuk!.

Belajar terus
Sebuah nikmat besar kalau Anda bisa melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat perguruan tinggi (PT), baik diploma, sarjana, atau bahkan pasca sarjana. Anda termasuk dari sedikit orang yang bisa mengnyam bangku Perguruan Tinggi. Bahkan sangat sedikit. So, sayang banget kan, kalau Anda sudah punya kesempatan tetapi tidak memanfaatkannya dengan baik. Nah, bagaimana dengan Anda yang mungkin tidak beruntung bisa melanjutkan ke PT?.

Seperti yang pernah saya paparkan pada artikel sebelumnya yang berjudul (Jangan) Salah Pilih Malah Bingung (SPMB), masih ada banyak jalan menuju ke Cina. Tarbiyah madal hayah, gitu kan kata Rasullullah. Nelajar sepanjang hidup atau longlife education. Memang keren kalau bisa jadi mahasiswa, tapi dunia tidak selebar daun pintu, eh, daun kelor meski Anda tidak menjadi mahasiswa.

Titel Bukan Jaminan
Anda pasti tahu Bill Gates, salah satu orang paling kaya di dunia klarena microsoft-nya? Ehm, orang satu ini di drop out lho dari Hardvard University. Begitu juga dengan Michael Dell, seorang eksekutif Dell Computer, di DO dari sekolahnya. Masih banyak lagi nama-nama sukses tanpa harus memakai titel pada nama mereka. Baik sukses secara materi maupun non-materi.
Ada juga yang waktu kuliahnya ambil jurusan apa, eh, suksesnya dari bidang lain. Contoh paling gampang adalah da'i kondang di Indonesia. Yups, Aa Gym. Beliau tidak mempunyai background pendidikan keagamaan atau ekonomi, tapi sekarang beliau banyak diminta ceramah keliling Indonesia ahkan sampai ke luar negeri. Terus beliau juga terkenal dengan kelompok Daarut, Tauhid dan Manajemen Qalbu yang mandiri dan sukses dengan usaha-usaha yang mereka jalankan. Bahkan banyak yang belajar untuk tahu bagaimana AA Dym meletakkan dasar perekonomian di lingkungannya.

Jangan Sembarang Belajar
So, pendidikan formal, sampai pada tahap tertentu penting diperoleh, Sobat blogger. Namun proses yang lebih penting adalah proses pembelajaran yang berkelanjutan yang relevan dengan masalah yang dihadapi.
Selama ini pendidikan formal khususnya pendidikan tinggi lebih mengacu pada belajar tentang sesuatu. Ada beda antara belajar tentang sesuatu dan belajar sesuatu. Belajar tentang memasak (jenbis-jenis masakan, cara memasak dan lain-lain) berbeda dengan belajar memasak (langsung terjun ke dapur). Sama halnya dengan belajar berenang. Anda tidak bakal bisa berenang kalau Anda tidak nyebur langsung ke dalam air. Belajar tentang bisnis berbeda dengan belajar bisnis. Belajar tentang sukses berbeda dengan belajar sukses.
Jadi tak heran bila banyak orang berpendidikan tinggi tapi tidak sukses di bisnis atau bidang lain, karena mereka 'belajar tentang' bukan 'belajar melakukan'. Sementara itu, orang-oarang yang langsung terjun ke dunia bisnis misalnya (seperti Bill Gates dan lain sebagainya), telah belajar berbisnis sungguhan. Begitu juga dengan bidang lain.
Kuncinya gunakan alat yang disebut belajar. Tapi bukan belajar sembarang belajar. Perlu ada kombinasi belajar tentang dan belajar melakukan.

Sekian semoga bermanfaat sehingga Anda bisa bersemangat dan menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. Baca juga Kenali Potensi, Minat dan Bakat dan artikel Motivasi lainnya. Happy blogging.



2 komentar:

BlogS of Hariyanto said...

kombinasi antara belajar tentang dan belajar melakukan...kan menghasilkan sesuatu yang brilyan :)

Harmansyah said...

@BlogS of Hariyanto, Yo'i sobat benar sekali Thanks

Post a Comment

Silahkan Anda Berkomentar Dengan Tidak Melakukan Spam dan Tunggu Komentar Saya diBlog Anda, Terima Kasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...